Jumat, 01 Januari 2010

Feng Shui untuk Meja Kerja

Ternyata tak hanya rumah yang membutuhkan feng shui, tetapi juga ruang kerja Anda, khususnya kubikel Anda. Sebagian orang kurang mempercayai prinsip feng shui, namun jika Anda mengetahui apa yang sebenarnya ingin dicapai, Anda pasti menyadari bahwa tak ada salahnya menerapkan feng shui. Bagaimana pun, pada akhirnya, kita membutuhkan tempat kerja yang menyenangkan untuk mendapatkan suasana hati maupun kinerja yang memuaskan. Ingin tahu? Inilah empat prinsip feng shui untuk kubikel Anda:

1. Pertahankan "qi", kurangi "sha qi"
Prinsip-prinsip feng shui adalah menciptakan harmoni antara Anda dan lingkungan Anda, meningkatkan kesejahteraan dan mengenyahkan efek negatif dari sekeliling Anda. Filosofi China kuno ini didasarkan pada pemeliharaan energi positif, yang disebut "qi", untuk menjalani hidup yang sehat dan damai. Elemen-elemen dari feng shui disebut menciptakan kemakmuran dan membina hubungan yang positif, khususnya di tempat kerja. Sebaliknya, energi negatif yang beredar di sekitar kehidupan Anda disebut "sha qi". Energi negatif ini muncul lewat tumpukan barang di sudut meja Anda, dan penataaan benda-benda di lantai (di bawah meja) yang tidak "harmonis".

2. Feng Shui meja kerja
Penempatan meja bisa sangat mempengaruhi qi dan kesejahteraan Anda di tempat kerja. Sebagai awalnya, pastikan meja kerja memiliki ukuran yang tepat untuk kegiatan Anda sehari-hari. Tempat ideal untuk sebuah meja adalah dalam penguasaan Anda, yaitu di sudut yang berseberangan dengan pintu masuk. Dengan demikian Anda dapat melihat siapa yang memasuki ruangan kantor Anda.

Jika Anda tidak memiliki ruang untuk memindahkan meja, jepit cermin kecil ke lampu meja, atau tempelkan di komputer Anda. Cermin ini akan berfungsi sebagai kaca spion, sehingga meskipun Anda duduk membelakangi pintu masuk Anda tetap dapat melihat siapa yang masuk. Mengapa begitu penting untuk mengetahui orang yang masuk ke dalam kantor? Hal ini ditujukan agar Anda tidak mengalami rasa gelisah sepanjang hari. Bila kantor Anda menerapkan prinsip-prinsip feng shui, ada baiknya ada dinding di belakang Anda. Hal ini akan memberikan energi dan dukungan untuk Anda.

3. Jangan biarkan meja berantakan
Kebanyakan kubikel menyediakan "lahan" yang terbatas, padahal meja yang dipenuhi berkas-berkas dan peralatan yang sudah tidak diperlukan dapat menghilangkan energi positif Anda. Sisihkan waktu untuk menjaga meja tetap rapi, bersih, dan harmonis. Sebab meja yang berantakan dapat mengalihkan siapa pun yang memasuki ruang kerja, dan mengurangi efisiensi kegiatan yang sedang Anda lakukan. Manfaatkan filing cabinet yang terpasang di atas dinding untuk menyimpan folder-folder dan file-file yang tidak selalu diperlukan. Kemudian, buang semua pernak-pernik yang tidak berguna, dari kartu pos bergambar lucu-lucu, brosur-brosur, atau merchandise dari berbagai tempat. Atau, masukkan saja ke dalam kotak tertutup.

4. Seimbangkan warna, cahaya, dan dekorasi
Pilih warna-warna yang menenangkan untuk kubikel Anda, yang melengkapi area kerja dan gaya pribadi Anda. Menambahkan warna adalah cara paling mudah untuk memperbaiki lingkungan kerja jika ruangan serba terbatas. Untuk menciptakan ruang kerja yang menenangkan, pilih warna biru yang lembut, hijau daun, dan ungu yang kuat. Warna-warna ini adalah pilihan yang baik, karena mendukung kesehatan dan kekuatan mental.

Bila kubikel Anda diterangi lampu pijar, cobalah untuk mengatasi cahaya yang menyilaukan mata Anda. Misalnya, dengan menempatkan kembali posisi lampu dengan bohlam berwarna penuh yang memberikan penerangan yang lebih hangat dan sehat. Jika tidak memungkinkan untuk memindahkan lampu, bawa lampu meja. Lampu meja pun dapat memberikan efek menenangkan untuk mata dan mengusir kelelahan. Kaca tembus cahaya yang tergantung di kubikel juga membantu membagi energi yang baik dan memencarkan sinar yang menyilaukan.

Bawa juga tanaman untuk meningkatkan energi natural, kreativitas, dan memacu ide-ide baru. Setiap sudut yang tajam, khususnya yang menghadap ke arah Anda, harus dilindungi dengan foto yang dekoratif, atau tanaman hijau. Untuk meningkatkan peredaran energi dan mendorong kemakmuran, bila memungkinkan, pasang hiasan air terjun mini di lingkungan Anda. Mengubah kubikel Anda yang stagnan, menjadi lingkungan yang menyenangkan, dapat membantu meningkatkan konsentrasi, mempengaruhi transaksi bisnis, dan membangunkan energi bersemangat yang sempat mati.

Tips Membuat Hari Anda Lebih Produktif

Mungkin Anda masih merasakan atmosfer liburan. Belum bersemangat bekerja. Namun, hal ini bukan menjadi “pembenaran diri” bahwa Anda bisa berleha-leha, kan? Kembalikan produktivitas kerja Anda dengan tips berikut:

1. Rencanakan aktivitas kerja sehari dengan model kurva melengkung
Pandang sehari kerja Anda seperti kurva melengkung. Mulai dengan pekerjaan yang mudah dan menyenangkan di awal hari. Begitu mulai “panas”, selesaikan pekerjaan yang mulai sulit –atau yang biasa Anda hindari. Lakukan pekerjaan yang paling sulit usai makan siang (upayakan makan siang secukupnya saja, jangan terlalu kenyang karena mengakibatkan kantuk), lalu akhiri hari dengan mengerjakan tugas yang tak terlalu memusingkan.

2. Beri penghargaan untuk diri sendiri
Ketika Anda berhasil menyelesaikan jadwal yang padat atau berhasil menuntaskan pekerjaan yang biasanya Anda hindari, berikan penghargaan kepada diri sendiri. Misal, ketika Anda berhasil menyelesaikan presentasi PowerPoint, berikan penghargaan kepada diri Anda dengan membeli kopi latte kesukaan Anda.

3. Prioritaskan tugas yang sudah direncanakan
Ketika tugas-tugas Anda sulit dikontrol, sudah saatnya Anda memilah prioritas. Sudah jelas, sulit untuk bisa menyelesaikan banyak hal dalam sekali gerak. Maka, putuskan mana yang harus cepat diselesaikan, dan mana yang bisa menunggu. Beberapa orang memasang “ranking” untuk mana yang harus cepat diselesaikan dan mana yang bisa menunggu. Siapkan beberapa deadline untuk menyelesaikan masing-masing tugas.

4. Jangan sia-siakan jam istirahat
Bahkan di hari tersibuk Anda, sisihkan waktu untuk beristirahat. Anda mungkin tak memiliki waktu untuk menikmati makan siang yang lama, tapi siapkan waktu untuk bisa menikmati udara di luar kantor Anda. Berada jauh dari meja kerja Anda barang beberapa saat saja sudah cukup membantu, kok. Beristirahat sejenak, misal, pergi ke toko serba ada di seberang sudah bisa membersihkan pikiran, sekaligus membuat Anda lebih bersemangat. Bahkan, dengan melakukan hal ini bisa membantu Anda mendapatkan ide untuk mencari solusi dari permasalahan.

5. Perencanaan
Siapkan 15 menit di ujung hari untuk merencanakan kegiatan Anda esok hari. Bereskan meja Anda, buang sampah-sampah kecil yang tanpa Anda sadari berserakan di meja. Ambil catatan “to-do” Anda, coret apa saja yang sudah selesai Anda kerjakan hari itu. Buat daftar baru untuk hari esok, supaya besok pagi dimulai dengan rencana yang lebih terorganisir dan produktif.

7 Penyebab Sulit Mendapatkan Pekerjaan

Anda mungkin seringkali heran, mengapa ada orang-orang yang secara profesional cukup berkualitas, tetapi sulit sekali mendapatkan pekerjaan. Sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang sulit mendapatkan pekerjaan, di antaranya:

* Melamar kerja pada perusahaan yang tidak sedang butuh karyawan baru.
* Melamar di bidang yang tidak dikuasai.
* Melamar di bidang yang butuh pengalaman, sementara pelamar tidak ada pengalaman kerja.
* Surat lamarannya tidak menjual.
* Ingin langsung bekerja di perusahaan bonafid. Tidak mau bekerja di perusahaan biasa dulu sebagai batu loncatan.
* Tidak memenuhi kualifikasi seperti yang diinginkan perusahaan yang dilamar.
* Tidak mau melamar kerja di luar daerah tempat tinggal.

Jadilah Pelamar yang Bersinar

Melamar pekerjaan lebih dari sekadar kegiatan menyebar resume dan menjalani wawancara. Supaya Anda sukses meraih posisi yang diimpikan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai jual Anda di mata pewawancara. Apa saja itu?

Jangan terlihat jobless
Meski sudah lama menganggur, jangan biarkan kolom pengalaman di dalam CV Anda kosong tidak terisi. Susan Britton Withcomb, penulis Interview Magic menyarankan untuk mencantumkan aktivitas Anda supaya tampak produktif di mata pewawancara. Agar tidak terkesan mengada-ada, pelajari perusahaan serta job description pada posisi yang Anda incar. Hubungkan dengan kegiatan yang pernah Anda lakukan. Misal, cantumkan kegiatan mengelola acara bakti sosial, apabila Anda melamar di sebuah perusahaan Event Organizer.

Tak perlu merendah
Ketika pewawancara menanyakan hal sederhana, seperti "Ceritakan seseuatu tentang diri Anda," banyak pelamar kebingungan menjawabnya. Menghadapi pertanyaan tersebut, tak perlu berupaya merendahkan diri dengan mengatakan bahwa diri Anda adalah seseorang yang biasa-biasa saja. Sebaliknya, manfaatkan kesempatan ini untuk menceritakan lebih banyak tentang kelebihan yang Anda miliki. Di zaman moderen seperti sekarang, jawaban yang terlalu merendah dan banyak basa-basi malah menunjukkan bahwa Anda sebenarnya tidak yakin dengan diri sendiri.

Tunjukkan Anda punya ambisi
Ambisi menentukan seberapa besar motivasi seseorang untuk bekerja secara lebih baik. Jelas, karyawan yang memiliki ambisi dalam karier akan menguntungkan perusahaan. Karenanya, tunjukkan bahwa Anda sudah memiliki visi hingga lima atau sepuluh tahun ke depan tentang profesi yang Anda tekuni. Susunlah visi Anda secara logis dan terstruktur. Misal, Anda bertekad menempati posisi manajer atau mempelajari suatu keahlian tertentu dalam lima tahun ke depan.

CV ringkas dan padat
Jangan mengandalkan harapan bahwa pewawancara akan membaca keseluruhan isi amplop lamaran yang Anda kirim. Lebih sering terjadi, CV yang disertai lampiran terlalu banyak malah membuat pewawancara malas mengintipnya. Lebih baik pisahkan CV yang dikirimkan menjadi dua bagian. Yang pertama -maksimal 2 lembar, berisi ringkasan segala data pribadi dan profesional tentang Anda. Bagian kedua adalah CV yang lebih lengkap, disertai lampiran data secukupnya. Jangan perlakukan CV seperti otobiografi. Informasi yang diungkap sedikit demi sedikit malah membuat pewawancara kian tertarik untuk mengenal Anda lebih jauh.

Jangan "gampangan"
Antusiasme dalam mempelajari bidang karier baru berbeda dengan kesediaan ditempatkan di posisi apa saja karena Anda sedang butuh pekerjaan. Karenanya, meski Anda butuh pekerjaan, jangan sembarang memenuhi apa pun yang dibutuhkan perusahaan. Pastikan Anda mengirimkan resume dan menuliskan secara jelas apa posisi yang Anda inginkan. Misalnya, jika Anda mengincar posisi Marketing Manager, jangan menyerah apabila pewawancara menawari Anda posisi Customer Service. Pesan yang konsisten menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang fokus dan konsisten.

First impression is important
Datanglah ke tempat wawancara dengan busana rapi, profesional, tidak seronok, dan tidak berkesan mencolok. Boleh saja menambahkan sentuhan personal supaya penampilan Anda meninggalkan kesan positif dan sedikit berbeda dari pelamar lainnya. Misal, frame kacamata yang trendi, dalaman blazer, atau scarf berwarna cerah, serta parfum ringan beraroma segar. Selain baik untuk meninggalkan kesan personal, penampilan yang apik juga berguna untuk menciptakan suasana yang fun dan tidak tegang.

Rileks
Wawancara kerja memang beda dengan ajang ngopi sore. Namun, cobalah untuk tidak terlalu menempatkan hal ini kelewat serius sehingga Anda malah gugup dan tegang ketika menghadapinya. Selama wawancara berlangsung, pertahankan kontak mata yang intens, jawaban yang diungkapkan dengan nada mantap dan tempo sedang, tidak terlalu cepat ataupun lambat. Sesekali melempar senyum atau bahkan tertawa santai juga bisa menampilkan kesan bahwa Anda memiliki kepribadian hangat, percaya diri, serta mampu menghadapi tekanan.

Ajukan pertanyaan
Pada akhir sesi interview, banyak pewawancara memberi kesempatan kepada pelamar untuk mengajukan pertanyaan tentang perusahaan. Jangan salah, itu sama sekali bukan compliment yang mereka berikan bagi Anda, melainkan salah satu poin yang menjadi bahan penilaian terhadap diri Anda. Kualitas pertanyaan yang Anda ajukan bisa menjelaskan seberapa jauh Anda mengenal dan memahami perusahaan tersebut. Tidak mengajukan pertanyaan apa-apa memberi kesan bahwa Anda tidak memiliki inisiatif dan ketertarikan terhadap perusahaan.

Wanita Karier Mempunyai Problem Kompleks

Wanita karier di Indonesia mempunyai masalah yang kompleks. Selain harus menjalankan kariernya, para wanita juga harus memikirkan suami, masalah keluarga, kesehatan, dan dibebani masalah kesuburan. Ini menyebabkan para wanita karier cenderung lebih mudah terkena stres tinggi.

Demikian disampaikan Kepala Program Bayi Tabung Rumah Sakit Bunda Jakarta, dr. Ivan Sini, saat acara launching kanal Kompas Female, di Mario's Place, Jakarta. "Problem wanita karier itu sangat kompleks," ujarnya, Kamis (22/10).

Aibat stres, dia menyebutkan, ada data yang menunjukkan bahwa hampir 40 persen wanita di Indonesia pernah bersentuhan dengan rokok. Demikian juga dengan konsumsi alkohol dan level stres yang meningkat jauh pada wanita karier. Padahal, faktor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat kesuburan seorang wanita.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuburan wanita. Yakni, faktor usia, genetik, lingkungan, dan gaya hidup. "Rokok dan alkohol itu juga dapat meningkatkan keguguran," cetusnya.

Pekerjaan-pekerjaan Rendah Stres

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menjuluki stres pekerjaan sebagai “Penyakit Abad ke-20”. Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) bahkan menamai stres sebagai “World Wide Pandemic” (Pandemi di Seluruh Dunia). Studi menunjukkan bahwa terlalu banyak stres bisa menimbulkan permasalahan kesehatan, mulai migren dan depresi hingga menjurus ke penyakit yang berbahaya untuk nyawa. Jika hidup kita dipenuhi dengan tekanan terus-menerus hingga kita lupa bagaimana cara menikmati hidup, apa artinya hidup ini? Apakah segala yang kita lakukan sudah cukup baik dan berarti untuk hidup? Apakah kita bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja?

Memang, sedikit stres juga diperlukan untuk bisa mendorong kita lebih baik. Lagi pula setiap pekerjaan secara alamiah memiliki elemen stres, baik positif maupun negatif. Namun, ketika terlalu banyak, bisa berbahaya untuk hidup seseorang.

Situs Yahoo sempat melansir daftar beberapa pekerjaan yang dianggap rendah stres. Perlu diingat, rendah stres di sini bukan berarti tak ada stres sama sekali. Namun, daftar-daftar ini memiliki kombinasi kreativitas dan kepuasan personal yang membuat tingkat nadi dan detak jantung seseorang tetap dalam keadaan normal dan stabil.

1. Akuntan
Bagi Anda yang memiliki kemampuan lebih dalam hal berhitung, pekerjaan menyeimbangkan antara angka pemasukan dan pengeluaran akan menjadi “pelarian” yang menyenangkan. Anda tahu akan mendapatkan kesenangan dengan menghitung dan berpikir mengenai aliran angka-angka ini.

2. Pengajar preschool
Untuk mereka yang menyenangi anak-anak, pekerjaan sebagai guru preschool bisa jadi tantangan tersendiri. Pekerjaan pengajar preschool adalah memperkenalkan dunia kepada anak-anak kecil lewat pendidikan seni, sandiwara, dan musik. Sebelum menjadi pengajar preschool, Anda bisa memperkaya diri dengan belajar di sekolah-sekolah khusus untuk menjadi guru TK atan Taman Bermain.

3. Asisten suster
Asisten suster dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para tenaga medis dan pasien. Pekerjaan ini akan memberikan perasaan bangga karena bisa membantu orang yang membutuhkan bantuan kesehatan, namun tanpa harus melewati pendidikan kedokteran.

4. Perencana keuangan
Adalah hal yang menegangkan dan mendebarkan ketika kita harus mengeluarkan atau membelanjakan uang sendiri. Namun, ketika kita membantu orang lain untuk mengatur uangnya, berbeda rasanya. Anda bisa membekali diri dengan pengetahuan seputar pajak, asuransi, dan berinvestasi untuk medampingi dan memberi nasihat seputar keuangan kepada mereka yang membutuhkan pengetahuan dan bimbingan untuk mengatur keuangan.

5. Terapis pijat atau asisten terapi fisik
Kebutuhan akan relaksasi meningkat seiring dengan menanjaknya level stres di masyarakat. Salah cara relaksasi yang makin banyak disukai adalah pijatan. Tak heran kebutuhan akan ahli pijat pun bertambah (berkaitan dengan dibukanya tempat-tempat pemijatan). Dengan menjadi ahli pijat, Anda perlu memperkaya diri dengan pendidikan cara memberikan relaksasi kepada orang lain. Makin banyak mencari tahu cara membuat tubuh manusia untuk rileks, Anda pun makin mampu membuat tubuh sendiri lebih rileks lewat terapi-terapi atau latihan tersebut.

6. Pastry chef
Bayangkan Anda adalah orang yang senang meracik, dan sedang berada dalam dapur yang memiliki beragam bahan baku makanan. Wangi butter, gula, dan kayu manis menyeruak di seluruh ruangan. Hmm, pasti menyenangkan sekali. Itulah yang akan dihadapi seorang Pastry Chef saat tiba di kantornya. Meski menjadi koki pastry (roti-rotian) harus bekerja di luar jam kerja biasa, namun kecintaan dan kreativitas yang mereka tuangkan dalam pekerjaan mereka bisa jadi hal yang menyenangkan dan memuaskan. Kebanyakan koki pastry memulai perjalanan kariernya dengan belajar di sekolah kuliner untuk membekali diri dengan kemampuan meracik dan mengenal bahan makanan.

7. Desainer grafis
Umumnya, desainer grafis dalam suatu perusahaan percetakan atau media harus bekerja di bawah tekanan deadline yang ketat, dan ini akan menimbulkan stres. Namun, jika Anda jeli mencari celah, memiliki relasi cukup banyak, plus punya kemampuan mendesain yang baik, Anda bisa mempekerjakan diri sendiri dengan bekerja mencari proyek-proyek lepasan (freelance). Dengan begini, Anda bisa mengerjakan proyek-proyek kerjaan pada waktu-waktu yang Anda rasa paling cocok untuk Anda. Ada beberapa desainer grafis yang merasa lebih cocok bekerja di malam hari, sementara kantor-kantor korporat tidak bisa bekerja seperti ini.

8. Spesialis komputer
Spesialis komputer menggunakan keahlian mereka untuk membantu mengatasi masalah malfungsi teknologi. Dengan pendidikan di bidang pengetahuan komputer, atau cukup dengan berpengalaman dalam pelatihan teknis, Anda bisa menjalani pekerjaan sebagai spesialis komputer untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan umum, sekaligus mendapatkan status “penyelamat”.

Bagaimana menurut Anda? Ada ide pekerjaan yang rendah stres lainnya?

Referensi, Masih Perlukah?

Saat menyusun CV, seringkali kita mencantumkan referensi kerja. Biasanya, kita memilih atasan langsung atau sosok lain yang dianggap berpengaruh. Sebenarnya, pencantuman referensi ini betul-betul diperlukan, ataukah hanya formalitas? Dan seberapa besar sih pencantuman referensi ini akan menentukan kelolosan Anda di perusahaan yang baru?

Meskipun ada beberapa perusahaan yang tidak memanfaatkan ketersediaan referensi, tidak berarti hal ini merupakan sesuatu yang tidak berguna. Referensi tetaplah penting, menurut Paul W. Barada, presiden Barada Associates Inc., firma yang menyediakan jasa layanan screening pra employment untuk perusahaan-perusahaan besar di Amerika seperti Emmis Communications Corp. dan Acorda Therapeutics Inc. Selain membubuhkan kinerjanya di perusahaan yang lama, beberapa pelamar juga mencantumkan pencapaian akademis dan surat kepercayaan, untuk mendapatkan peluang memenangkan kompetisi.

Dengan persaingan yang semakin ketat dalam lapangan kerja yang makin terbatas, perusahaan dituntut untuk menghubungi orang yang direferensikan oleh si pelamar dengan cermat. Ingat, hanya karena Anda tidak mendengar berita apa pun dari orang yang Anda jadikan rujukan, tidak berarti ia tidak pernah dihubungi. Seorang rekan Kompas.com, Andre (bukan nama sebenarnya), pernah menjelaskan apa adanya kualitas kerja bawahannya yang melamar ke perusahaan lain. Kebetulan, Andre mengenal dengan baik atasan di perusahaan dimana bawahannya melamar. Hasilnya, sang bawahan tidak diterima di perusahaan tersebut, tanpa mengetahui bahwa atasannya tidak berpihak padanya.

Dalam menentukan referensi, penting bagi Anda untuk memilih sosok yang memang mengetahui dengan baik kemampuan Anda, dan apa prestasi Anda. Masalah yang sering dilihat Barada adalah pencari kerja yang mencantumkan referensi yang justru tidak pernah bekerja bersamanya. "Misalnya, bisakah teman main golf Anda tahu bagaimana gaya manajemen diri Anda, atau tanggung jawab kerja Anda?" katanya.

Bahkan seorang fresh graduate juga mencantumkan referensi dalam daftar riwayat hidupnya. Menurut Susetyo, kepala HRD di sebuah perusahaan swasta, pelamar fresh graduate biasanya mencantumkan nama dosennya, atau dosen pembimbingnya. Jika pelamar sudah pernah bekerja, referensi yang ditunjuk umumnya atasannya langsung. Susetyo biasanya tak akan menghubungi jenis referensi seperti ini. "Kami mengandalkan wawancara langsung dengan pelamar, yang diikuti dengan tes secara teknis untuk mengukur kualitas kerjanya. Kalau pun memerlukan referensi, kami biasanya menghubungi HRD di perusahaan pelamar, dan itu hanya untuk melihat apakah konduitenya baik," ujar Susetyo, sambil menambahkan bahwa pelamar yang mencantumkan atasannya untuk referensi biasanya sudah berkompromi lebih dulu untuk menyampaikan yang baik-baik saja.

Beda perusahaan, mungkin beda pula tata caranya. Barada mengatakan, perusahaan biasanya akan memilih untuk menghubungi mantan supervisor pelamar, rekan kerja, bahkan bawahannya, yang memang pernah bekerja bersama selama bertahun-tahun.

Kesalahan lain yang dilakukan pelamar adalah tidak memberitahukan orang yang ditunjuknya, bahwa ia dicantumkan sebagai referensi. Anda tentu tak ingin orang yang Anda tunjuk itu gelagapan saat ditodong telepon dari sebuah perusahaan yang menanyakan kemampuan kerja Anda, bukan? Jika Anda memang berniat memasukkan atasan dalam daftar referensi, kirimkan email kepadanya bahwa Anda memintanya untuk menjadi rujukan. Sertakan juga job description Anda untuk mengingatkan atasan mengenai tugas dan tanggung jawab Anda di perusahaan yang lama, serta pencapaian yang pernah Anda buat. Dengan menyediakan informasi yang diperlukan, orang yang Anda tunjuk akan lebih siap ketika dihubungi.

Referensi terbaik, menurut Bob Daugherty, kepala departemen recruitment di PricewaterhouseCoopers, Amerika, adalah orang-orang yang bekerja untuk perusahaan dimana Anda ingin bergabung. "Resume dan surat lamaran harus kuat, dan pelamar seharusnya masih memiliki beberapa referensi yang penting, namun hubungan networking inilah yang benar-benar penting dalam menentukan kelolosan Anda," katanya.

Daugherty mengatakan bahwa kemampuan networking lebih penting daripada yang Anda kira. Di PricewaterhouseCoopers, lebih dari 40 persen karyawan direkrut berdasarkan hubungannya dengan karyawan di perusahaan tersebut. Jika Anda belum memiliki koneksi di perusahaan tujuan, carilah referensi lain dari orang-orang dalam jaringan Anda.

Etiket Mengundurkan Diri

Memutuskan untuk berhenti dari tempat kerja yang sekarang? Berarti kini saatnya Anda bersiap pamit dari kantor. Supaya tak dicap pembelot atau tak loyal, kuasai etiket mengundurkan diri dari Mien Uno lewat bukunya Etiket: Sukses Membawa Diri di Segala Kesempatan berikut ini:

Lakukan:
1. Ungkapkan secara langsung niat Anda untuk mengundurkan diri. Ikuti peraturan perusahaan mengenai pengunduran diri. Salah satunya jeda waktu pengunduran diri, karena ada sebagian perusahaan yang harus memberikan surat satu bulan sebelum tanggal berhenti, ada pula yang memberikan kelonggaran waktu 2 minggu sebelum tanggal berhenti.

2. Terangkan alasan Anda memutuskan berhenti bekerja. Namun tak perlu mengungkapkan kelebihan yang Anda dapatkan di kantor baru. Cukup katakan bahwa Anda mendapatkan kesempatan yang lebih baik dan sayang jika terlewatkan. Jika masalahnya adalah ketidakcocokan dengan atasan Anda yang sekarang, cukup katakan bahwa alasannya “pribadi”, tak perlu terlalu menjelaskannya. Anda tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Siapa tahu Anda akan bertemu dengan atasan Anda di kesempatan lain. Karena itu sebaiknya omongan yang menjelekkan orang lain tak usah diucapkan.

3. Sempatkan untuk mengucapkan terima kasih kepada semua atasan Anda, meski hubungan tersebut tak berjalan dengan mulus. Tuliskan dalam surat pengunduran diri Anda mengenai rasa terima kasih atas bantuan dan kebaikan yang telah ia berikan kepada Anda selama ini.

4. Pastikan Anda mengirimkan pemberitahuan kepada kolega-kolega atau klien yang pernah Anda tangani. Tujuannya agar para kolega atau klien mengetahui bahwa Anda tak lagi bertanggung jawab atas kerjasama dengan mereka, sertakan pula nama orang yang akan menggantikan Anda.

Hindari:
1. Menuliskan surat pengunduran diri di atas kertas berlogo perusahaan. Tuliskan di atas kertas putih polos dengan rapi.

2. Mengirimkan surat terlalu dekat dengan tanggal Anda berhenti bekerja.

3. Melimpahkan tugas yang belum terselesaikan kepada orang baru. Selesaikan semua tugas Anda sebisa mungkin agar tidak menumpuk “hutang” kepada pengganti Anda.

Mendapatkan Kembali Energi Saat Tubuh Mulai Lesu

Pukul 15.00 biasanya menjadi jam-jam paling membosankan bagi kita. Rasa kenyang bercampur dengan lesu akibat banyaknya tugas yang harus dikerjakan membuat kita ingin break sejenak. Entah dengan memuaskan diri untuk menguap, atau menelungkup di meja, mencuri-curi tidur.

Bila jam-jam yang bikin stres ini menjelang, sebaiknya Anda mengantisipasi lebih dulu. Pelajari tips dari Danny Dreyer (chirunning.com), penulis ChiRunning and ChiWalking, yang mampu mengubah semua aktivitas harian, seperti berjalan dan berlari, menjadi kesempatan untuk menjadi lebih sehat, lebih rileks, dan lebih waspada dengan tubuh Anda. Gerakan ini cukup berguna untuk Anda terapkan ketika rasa lesu mulai menyerang pada sore hari.

Gerakan memutar tubuh
Peralatan yang Anda butuhkan untuk membuat tubuh kembali rileks dan segar hanya kursi kantor yang bisa diputar. Caranya demikian:

* Duduk dengan posisi tegak di atas kursi kantor, condongkan punggung supaya Anda bisa memegang tepi meja dengan lengan terentang.
* Angkat kedua kaki Anda dari lantai.
* Tetaplah memegang tepi meja dengan lengan Anda yang merentang lurus sehingga tubuh bagian atas tetap menghadap ke depan. Lalu mulailah memutar tubuh bagian bawah, berikut kursinya, ke kanan dan ke kiri.
* Anda tidak perlu melakukan teknik pernapasan tertentu, pastikan saja bahwa Anda tidak menahan napas.
* Lanjutkan sekitar 1 menit.
Tentunya, Anda tidak harus mencadangkan latihan ini hanya untuk siang menjelang sore hari. Daripada berusaha mendapatkan energi dengan menyeruput kopi dan sepiring gorengan pada pagi hari (atau kapan pun Anda perlu), lebih baik Anda melakukan latihan relaksasi ini.

Pekerjaan yang Meningkatkan Risiko Kanker

Lingkungan dimana kita tinggal saat ini sangat buruk bagi kesehatan kita. Asap rokok dan polusi adalah beberapa hal yang tidak dapat kita kontrol ketika kita berada di ruang terbuka. Selain itu, masih ada beberapa faktor lain yang tidak kita sadari dapat memberikan pengaruh buruk bagi diri kita. Bayangkan bila setiap hari kita harus menerima kondisi atau paparan zat-zat beracun karena hal itu merupakan bagian dari pekerjaan kita.

CarePages.com memaparkan beberapa jenis pekerjaan yang kemungkinan meningkatkan peluang perkembangan kanker, disebabkan oleh zat-zat kimia atau obat-obatan yang digunakan dalam bekerja, atau pun oleh penyebab lain. Mungkin pekerjaan Anda tidak termasuk di dalamnya, namun tak ada salahnya bila hal ini menjadi pengetahuan Anda.

1. Pramugari, perawat, dan pekerjaan wanita lain yang memiliki pengaturan shift. Sebuah studi yang dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) melaporkan bahwa wanita bekerja berdasarkan shift memiliki peluang lebih besar menderita kanker payudara. Studi lebih lanjut sedang digelar untuk mengamati bagaimana perubahan pola tidur alami dapat mempengaruhi produksi melatonin dan mendorong pertumbuhan tumor.

2. Hair stylist, colorists, dan pekerja salon. Sadarkah Anda bahwa setiap kali menikmati acara nyalon, ada bau-bauan yang terpaksa Anda hirup dari produk perawatan rambut di sekitar Anda? Misalnya, semprotan hairspray atau pewarna rambut. Bau-bauan ini berasal dari bahan kimia yang tentunya memberikan pengaruh pada orang-orang yang setiap hari harus bekerja menggunakannya. Namun apakah bahan pewarna, atau bahan kimia lain yang ada di salon secara serius menyebabkan kanker? IARC mengatakan bahwa bahan-bahan kimia yang digunakan tersebut kemungkinan bersifat karsinogenik untuk manusia. Berita baiknya, mengenakan kaus tangan akan mengurangi paparannya, dan banyak produk yang sudah tidak lagi menggunakan bahan baku yang bisa memberikan risiko bagi pekerja salon.

3. Body builder dan atlet yang menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan performa. Sungguh menyedihkan dan mengejutkan melihat kenyataan bahwa beberapa atlet menggunakan anabolic steroids, hormon-hormon buatan manusia, untuk membangun massa ototnya. Padahal, steroid terbukti memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap fisik atlet. Penggunaan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker hati.

4. Pelukis dan seniman yang terekspos bahan-bahan kimia dan zat warna. Para peneliti belum mengetahui perantara manakah yang memicu pertumbuhan kanker. Namun mereka mengetahui dengan pasti bahwa para pelukis memiliki kemungkinan meningkatkan kanker paru-paru dan kandung kemih. Paparan terhadap silika, asbes, dan bahan karsinogenik lainnya juga dapat memberikan risiko lebih tinggi bagi para seniman.

Makna di Balik Pertanyaan Saat Wawancara Pekerjaan

Anda pasti pernah menghadiri beberapa wawancara pekerjaan. Selama itu pula, Anda mungkin pernah menerima pertanyaan-pertanyaan yang serupa, yang rasanya Anda pun bisa menjawabnya dengan cepat seperti hafalan. Namun, apakah Anda sudah memberikan respons terbaik yang bisa Anda berikan?

Tanpa kita sadari, pertanyaan-pertanyaan kecil dan terlihat sederhana justru memiliki lapisan rahasia yang mengandung makna tersendiri. Apakah yang sesungguhnya yang ingin digali oleh si penanya? Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara pekerjaan. Perkaya diri dengan informasi berikut agar Anda bisa mengerti apa yang dicari oleh si penanya.

1. Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan kami?
Demi mendapatkan pekerjaan, tak jarang orang melemparkan saja lamarannya pada posisi yang lowong, padahal mereka tak mengerti benar arti dan tanggung jawab tugas yang harus diemban posisi tersebut. Nah, saat wawancara pekerjaan inilah sang penanya ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan Anda tentang posisi itu, tentunya dengan harapan, Anda tahu lebih banyak dari sekadar pengetahuan dasarnya saja.

Arti sesungguhnya: “Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang perusahaan ini, dan mengapa Anda ingin bekerja bersama kami ketimbang kompetitor kami?” Ketika menjawab pertanyaan seperti ini, sebutkan sesuatu yang spesifik. Anda mungkin perlu menyebutkan beberapa prestasi yang sudah dicapai oleh perusahaan tersebut. Misal, bahwa Anda merasa sangat tertarik dengan program riset terbaru kreasi perusahaan tersebut. Atau, bahwa Anda terkesan dengan program tanggung jawab sosial perusahaan. Respons mendetail atau spesifik membuat si penanya mengetahui bahwa Anda tertarik untuk bekerja bersama dengan perusahaan tersebut, tak hanya mengincar gajinya saja. Pada saat bersamaan, menunjukkan bahwa Anda sudah melakukan riset, sekaligus membuat si penanya mengetahui bahwa Anda sudah mempersiapkan diri dan serius ingin bergabung dengan perusahaan tersebut.

2. Apa kelebihan Anda?
Jawaban umum seperti, “Saya baik saat bekerja dengan tim,” atau “Saya disiplin dalam bekerja” memang seperti jawaban yang tepat untuk disampaikan kepada kepala personalia yang bertanya. Namun sayangnya, jawaban seperti ini sudah terlalu sering didengar oleh kepala personalia. Sebaiknya Anda mengatakan sesuatu yang berbeda dan membuat Anda memiliki nilai lebih di mata si penanya.

Arti sesungguhnya: “Seberapa besar kelebihan yang sudah Anda gunakan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan?” Saat menanyakan pertanyaan ini, si penanya ingin mengetahui bakat atau nilai lebih apa yang bisa Anda tawarkan kepada perusahaan. Maka, saat pertanyaan ini ditanyakan, jangan lupa untuk menjelaskan nilai lebih Anda. Jelaskan bagaimana kelebihan Anda bisa memenuhi kebutuhan spesifik perusahaan. Dalam ekonomi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang sedang berusaha menurunkan biaya pengeluaran. Pengalaman Anda bernegosiasi dengan para vendor dan mendapatkan harga termurah, misalnya, bisa meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda incar.

3. Apa kekurangan Anda?
Kebanyakan orang berusaha mendaftar kekurangan yang sebenarnya bisa dilihat sebagai kekuatan. Misal, “Saya terlalu perfeksionis” atau “Saya tak bisa mengatakan ‘tidak’ ketika seseorang minta bantuan.” Jawaban-jawaban seperti ini bisa membuat si pewawancara menduga bahwa Anda sedang menyembunyikan sesuatu.

Arti sesungguhnya: “Seberapa besar Anda jujur dan mengenali diri Anda sendiri?” dan “Seberapa suksesnya Anda menghadapi tantangan dalam berkarier atau kesulitan dalam bekerja?” Setiap orang memiliki kekurangan, namun tak semua orang berani mengakuinya. Pewawancara kerja mencari orang-orang yang bisa mengenali kekurangan dirinya sendiri dan berani maju untuk mengatasinya. Misal, jika Anda memiliki masalah untuk bicara di depan publik, katakan bahwa jika memang itu adalah kekurangan Anda. Lalu lanjutkan prestasi pribadi Anda sendiri yang ternyata bisa mengatasi kekurangan tersebut. Misal, dengan mengatakan bahwa Anda mencoba memberanikan diri untuk bicara di depan tim eksekutif untuk mempresentasikan proposal proyek Anda di kantor lama. Katakan, bahwa meski menakutkan, namun situasi tersebut memaksa Anda untuk mengkonfrontasi kelemahan Anda dan mengambil langkah-langkah, meskipun kecil.

4. Lebih senang bekerja sendiri atau dalam tim?
Pertanyaan ini termasuk pertanyaan yang menjebak. Karena jarang seseorang harus bekerja sendirian atau selalu dalam kelompok.

Arti sesungguhnya: “Bisakah Anda bekerja dengan pengawasan minimal?” dan “Bisakah Anda menjelaskan ketika Anda bekerja dengan kolega atau grup untuk menyelesaikan tantangan pekerjaan?” Para manager mencari individu-individu yang bisa mengambil kesempatan dan berinisiatif. Tak semua atasan bisa mengawasi semua bawahannya dan membimbingnya untuk menyelesaikan tugas selangkah demi selangkah. Jadi tunjukkanlah bahwa Anda bisa bekerja secara otomatis dan cerdik.

Pada saat bersamaan, Anda harus bisa bekerja dengan beragam tipe individual dengan tingkatan yang berbeda, departemen, kantor, bahkan perusahaan. Maka si personalia yang bertanya kepada Anda ingin tahu sebaik apa Anda bisa berkolaborasi dengan orang lain. Jangan lupa untuk menyampaikan jika Anda pernah memimpin proyek tim yang berhasil.

Dengan mengetahui apa respons yang dicari oleh para pewawancara lewat pertanyaan-pertanyaan simpel, kesempatan Anda untuk bisa menjawab dan memberi impresi baik di hadapan si pewawancara lebih baik. Lagi pula, si pewawancara mungkin terbiasa untuk mendengar respons yang sama berulang-ulang. Dengan memberikan jawaban yang berbeda dari kebanyakan orang, Anda pun akan memiliki peluang lebih baik.

Strategi untuk Para Pencari Kerja

Dalam mencari pekerjaan, dibutuhkan strategi yang tepat, agar tidak menganggur terlalu lama. Berikut adalah strategi yang bisa Anda lakukan saat mencari pekerjaan:

Tinggalkan zona nyaman Anda. Jangan hanya mencari pekerjaan di industri yang sudah Anda kenal baik saja. Ketika mengetik resume dan cv, cantumkan pula kualifikasi yang Anda miliki yang cukup berharga dan bisa digunakan dalam pekerjaan lain, seperti kepemimpinan dan komunikasi. Jangan lupa untuk memberikan contoh kemampuan Anda tersebut saat dipanggil wawancara nanti. Sehingga ketika ada lebih dari 1 posisi yang terbuka di perusahaan tersebut, mereka akan bisa mencoba mengalihkan Anda ke posisi yang berbeda dan mereka tiliki mampu Anda emban.

Minimalisir celah sejarah pekerjaan. Perusahaan yang membutuhkan karyawan akan mencari calon pekerja yang tetap menjaga profesionalitasnya, dan tetap mengasah kemampuannya selama periode kosong. Jika Anda berhenti bekerja akibat satu dan lain hal, misal, kantor Anda mengalami kebangkrutan, dan Anda belum bisa mencari pekerjaan lain, coba isi jeda waktu sebelum mendapatkan pekerjaan baru dengan kegiatan berguna. Contoh; pekerjaan lepasan (freelancing), magang, atau menjadi tenaga sukarela agar tetap aktif secara profesional. Pertimbangkan pula untuk mengambil kelas atau pendidikan untuk menambah pengetahuan Anda di area yang lain.

Fleksibel. Ketika persaingan makin ketat dalam dunia pencarian kerja, amat penting jika Anda mampu terus terbuka dengan kemungkinan apa pun. Jangan terpatok pada jabatan, gaji, atau fasilitas yang Anda dapatkan dulu. Ketika Anda sudah bisa membuktikan kualitas dan kemampuan Anda kepada perusahaan, barulah kemudian pertimbangkan negosiasi ulang untuk hal-hal yang Anda rasa layak Anda dapatkan.

Atur ulang jejak-jejak digital Anda. Hasil foto yang Anda posting di halaman pribadi bisa saja akan terlihat oleh calon atasan Anda. Bukan hal mustahil jika pihak perusahaan tempat Anda melamar akan mencari tahu latar belakang Anda lewat search engine. Hanya butuh waktu beberapa detik saja, mereka akan bisa melihat masa lalu, aktivitas, dan hal-hal pribadi Anda lainnya. Karena itu, usahakan agar laman-laman situs, blog, atau apa pun di internet yang berkaitan dengan Anda tertata rapi dan tidak membahayakan reputasi Anda.

Mencari pekerjaan sebelum diiklankan. Saat membeli surat kabar untuk mencari lowongan, jangan lupa untuk membaca isi lainnya juga. Caritahu perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang untuk memprediksi kemungkinan mereka sedang butuh karyawan. Kirimkan lamaran sebelum mereka memasang iklan lowongan. Perusahaan-perusahaan ini akan butuh karyawan baru juga pada akhirnya.

Perlebar pencarian. Biasanya, pada kolom lowongan, akan ada pembagian sesuai bidang atau industri. Untuk memperluas kesempatan Anda, cobalah untuk melirik ke kolom-kolom yang lainnya. Siapa tahu ada lowongan yang sebenarnya menarik untuk Anda coba.

Jejaring. Katakan kepada semua orang yang Anda tahu bahwa Anda sedang mencari pekerjaan. Termasuk kepada teman-teman di situs jejaring. Berikan informasi secukupnya, misal; alasan, dan kualifikasi Anda. Namun, ketika Anda melakukan hal ini, pastikan Anda tidak mengganggu teman-teman Anda atau membombardir mereka yang berusaha menolong dengan pertanyaan-pertanyaan.

Customize. Mengirimkan resume dan surat lamaran generik tak akan bisa mengambil perhatian calon pemberi kerja potensial. Siapkan satu resume dan curriculum vitae untuk masing-masing tempat yang Anda ingin kirimkan lamaran. Cantumkan kelebihan dan kemampuan Anda sesuai bidang deskripsi pekerjaan yang dituju. Perusahaan ingin melihat kecocokan Anda dengan pekerjaan yang lowong tersebut.

Tingkatkan pemasaran diri Anda. Cari tahu keahlian apa yang paling dibutuhkan di lapangan Anda dan ambil langkah –seperti mendaftarkan diri ke universitas terbuka, atau seminar akhir pekan, untuk memperkaya diri Anda akan bidang tersebut. Menghadiri acara-acara yang diadakan oleh perkumpulan profesi dan membaca publikasi yang relevan dengan bidang Anda juga akan membantu Anda memandang sesuatu dengan cara pandang berbeda.

Ikut perusahaan outsourcing. Perusahaan-perusahaan outsourcing atau staffing memiliki akses ke lowongan-lowongan tertentu yang tak diiklankan. Selain itu, mereka pun bisa menggandakan kemungkinan Anda mendapatkan pekerjaan. Mereka juga bisa memberikan Anda masukan berarti untuk resume, surat lamaran, dan kemampuan menghadapi wawancara, membantu Anda meningkatkan teknik pencarian pekerjaan Anda, sekaligus menambah kemungkinan mendapatkan pekerjaan.

Optimistis di Masa Krisis

Tak ada kesulitan yang tak bisa dilewati. Itu prinsip hidup yang selamanya mesti dipegang. Percayalah, meski harus berjalan tertatih-tatih, persoalan Anda akan menemui titik terang jika melakukan beberapa hal di bawah ini:

Berpikir dengan hati
Perusahaan Anda terancam bangkrut dan Anda pun di ambang PHK. Seorang teman yang sudah lebih dulu di-PHK meminta Anda untuk meminjamkan uang untuk memulai bisnis. Apa yang Anda lakukan? Umumnya, jika menghitung keseimbangan neraca tabungan dan kebutuhan sehari-hari, maka di tengah ancaman PHK seperti itu, tentu Anda akan berkata tidak.

Namun, cobalah ubah sikap Anda dengan berkata "ya". Jika teman Anda memang punya rencana bisnis yang jelas dan feasible, maka mengapa Anda tidak coba meminjamkan sedikit uang kepadanya, atau menjadi partner bisnisnya? Sebab, bukan hal yang tidak mungkin, ketika kita mendahulukan kepentingan orang lain atau berbuat sesuatu demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain, kebaikan itu akan kembali pada kita berlipat-lipat jumlahnya. Jadi, meskipun sedang berada dalam kondisi yang sama-sama sulit, jangan ragu mengulurkan bantuan untuk orang lain. Berpikirlah dengan hati, jangan dengan kalkulator saja.

Memegang prinsip
Ada ujar-ujar, "Jika kita tidak punya prinsip, kita tidak punya apa-apa". Namun, di masa krisis, kita perlu memiliki pertimbangan lebih bijak. Katakanlah, Anda memiliki patokan ideal tentang pekerjaan yang Anda inginkan. Misalnya, perusahaan yang menawarkan fasilitas nomor satu, standar gaji tinggi, dan tawaran lainnya. Pada kondisi "normal", ketika tersedia banyak pilihan, Anda mungkin bisa lebih "jual mahal" menghadapi tawaran yang kurang memenuhi harapan ideal Anda.

Akan tetapi, di masa krisis, tak ada salahnya menurunkan standar. Tak apalah gaji sama atau bahkan sedikit lebih rendah dari pekerjaan terakhir Anda. Toh, bila keadaan kembali normal, Anda bisa berburu pekerjaan lain yang lebih baik. Tentu saja ada prinsip yang tidak bisa diganggu gugat. Misalnya, bila Anda tahu bahwa visi dan misi perusahaan tidak sejalan dengan hati nurani dan keyakinan, maka Anda tidak bisa mengorbankan prinsip dan harga diri hanya demi uang.

Tetap kreatif
Kreativitas sangat diperlukan, terlebih di masa sulit. Buka mata dan telinga. Lihatlah apa yang terjadi di sekitar Anda atau di luar sana. Cari tahu apa yang tengah digemari atau menjadi pembicaraan hangat di lingkup pergaulan. Mana tahu Anda bisa menemukan lahan bisnis baru. Manfaatkan semaksimal mungkin waktu luang Anda untuk kegiatan-kegiatan kreatif yang menyenangkan dan bermanfaat secara finansial. Think outside of the box. Kalau "kepepet" pasti kita bisa menemukan kekuatan dalam diri untuk bertahan.

Bergembira
Menjalani masa sulit bukan berarti Anda harus murung. Kerjakanlah hal-hal yang menjadi hobi Anda. Bahagiakan orang-orang di sekitar Anda, maka semangat dan keteguhan akan datang dengan sendirinya. Saat menganggur, Anda dapat mengeksplorasi hobi lama Anda yang tidak memakan biaya, misalnya menulis.

Banyak "korban krisis" di Amerika dan Eropa yang menemukan bahwa mereka ternyata lebih bahagia setelah tidak lagi memiliki pekerjaan karena mereka bisa mulai menulis, memasak, mengerjakan berbagai hal yang menjadi hobi mereka. Begitu banyaknya para "pengangguran bahagia" ini sampai-sampai ada kosakata baru dalam bahasa Inggris untuk mereka, yakni "funemployed". Meski menganggur, bukan berarti tidak bahagia.

Menjaga hubungan
Masa-masa yang sulit akan menjadi mudah jika kita menjalaninya bersama teman dan keluarga. Anda harus yakin bahwa Anda selalu punya teman-teman untuk mendukung dan menemani. Meskipun sedang susah, janganlah menarik diri. Rajin-rajinlah menyapa dan menawarkan bantuan tanpa pamrih kepada keluarga dan teman-teman karena merekalah yang selalu bisa diandalkan di penghujung hari.

Selalu bersyukur
Semua tips di atas tidak akan berguna jika kita tidak bersyukur. Apa pun yang Anda miliki atau tidak miliki sekarang ini patut Anda syukuri sebagai sesuatu yang telah Anda usahakan dengan berani, lebih penting lagi sebagai sesuatu yang diberikan Tuhan kepada kita. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk bersusah hati, kan? Maka mulailah bertindak!

10 Pekerjaan yang Bebas dari Rasa Bosan

Kebosanan adalah hal yang bisa menumpulkan kreativitas, dan menurunkan produktivitas. Jika Anda adalah tipe pekerja yang senang tantangan dan butuh hal yang menegangkan supaya bisa terus bersemangat saat bekerja, coba tilik pekerjaan-pekerjaan yang dirangkum oleh Careerbuilder.com sebagai pekerjaan bebas rasa bosan berikut:

1. Awak pesawat terbang

Pengelana dan senang melihat tempat-tempat baru? Awak pesawat terbang adalah salah satu profesi yang bisa Anda coba. Pekerjaan ini memungkinkan Anda untuk selalu bergerak, selalu berusaha, dan bekerja. Bukan hal yang mengherankan jika di setiap penerbangan, mereka akan menemukan hal-hal unik yang berkaitan dengan para penumpang. Tetapi, pekerjaan ini juga berisiko. Tak jarang, Anda justru harus bekerja di hari libur dan akhir pekan. Selama bekerja, Anda juga harus memastikan para penumpang mengikuti aturan keselamatan dan keamanan, sembari membuat penumpang tetap nyaman.

2. Buyer
Buyer adalah pembeli yang memilih, menentukan, dan membeli pakaian yang diperkirakan akan menjadi tren di masa mendatang. Selain itu, mereka juga harus menentukan apa yang akan laris terjual dan memperkirakan berapa jumlah produk yang seharusnya mereka miliki. Untuk bisa sukses, seorang buyer harus mengetahui dan terus mengikuti tren terbaru, harga pasaran, tingkat penjualan, dan pola pembelanjaan konsumen.

3. Perencana acara
Profesi ini adalah segalanya, kecuali membosankan. Pekerjaannya melelahkan, penuh stres, tetapi juga mendebarkan dan penuh kreativitas. Perencana acara harus selalu siap sedia, kapan pun dan di mana pun. Profesi ini harus siap berhadapan dengan beberapa pihak dalam waktu bersamaan, dari vendor-vendor, pemilik acara, dan yang lainnya. Pekerjaan ini selalu di bawah jadwal ketat, harus sering bepergian ke berbagai tempat, selalu memantau tempat acara, mendatangi rapat yang tak ada habisnya, bahkan di akhir pekan. Perencana acara biasanya harus menangani lebih dari 1 acara sekaligus. Artinya, kadang mereka harus menangani stres dalam mengerjakan lebih dari 1 acara dalam waktu bersamaan.

4. Pramusaji
Jika Anda pernah mencoba bermain di game online atau game kecil tentang bisnis restoran, seperti Restaurant City, Cake Mania, Diner Dash, dan sebangsanya, Anda akan menemukan bahwa pekerjaan seorang pramusaji tidaklah mudah. Tak mudah menemukan waktu luang saat bekerja sebagai pramusaji, karena pekerjaannya seakan tak pernah berhenti. Anda harus menerima pesanan, membersihkan sisa makanan dan minuman pelanggan, membersihkan meja, membersihkan lantai yang kotor, menutup pesanan, mengantarkan tagihan, menerima keluhan pelanggan, dan semua itu harus dilakukan sambil tetap memberikan wajah dan ekspresi ramah terhadap pelanggan. Seakan tak pernah ada usainya, bahkan ketika semua orang sedang menikmati libur. Seringkali para pramusaji justru bekerja karena pada hari libur, restoran justru sedang ramai.

5. Futuris
Profesi ini tidak terlalu kentara dan jarang terdengar. Pekerjaan ini mirip tugas konsultan bisnis dan peneliti. Pekerjaan semacam ini sangat tepat untuk mereka yang menyukai variasi, penelitian, dan cenderung penuh keingintahuan. Profesi ini meneliti masa kini dan kecenderungan yang terjadi saat ini untuk melihat perubahan yang kemungkinan akan terjadi di masa mendatang, dan bisa mempengaruhi perusahaan. Mereka harus selalu melakukan penelitian, statistik, tren, dan prediksi lain untuk membantu mereka memperkirakan jalannya perubahan yang mungkin terjadi di masa mendatang.

6. Penggalang dana non profit

Penggalang dana untuk organisasi non profit memiliki tugas yang tak mudah. Ia harus mengumpulkan dana untuk tetap mengusahakan agar asosiasi dan organisasi bisa terus bertahan. Organisasi non profit juga butuh pemasukan karena pengeluaran mereka pun cukup besar. Penggalang dana harus secara aktif mencari pemberi dana dan pemberi sumbangan, sekaligus merencanakan acara untuk bisa menuai donasi untuk organisasi tersebut. Pengumpulan dana amat penting menentukan kelangsungan perusahaan dan kelanjutan proyek non profit tersebut.

7. Wartawan
Wartawan, entah itu dari media cetak, online, radio, atau televisi, hidup dari berita ke berita, karena berita memang tidak akan pernah habis. Ketika sedang mengikuti sebuah berita atau menyelidiki kasus, melaporkan peristiwa penting secara langsung, atau menuliskannya sebelum tenggat waktu, wartawan harus selalu siap sedia bahkan dalam waktu yang mendadak sekalipun.

8. Pekerja kasino

Profesi yang satu ini hanya relevan di beberapa negara saja. Namun, tetap saja, jika Anda pikirkan, pekerjaan sebagai karyawan kasino lumayan menegangkan. Sebagai karyawan kasino, Anda bekerja sebagai dealer dalam permainan kartu, personel permainan judi, pengawas di lapangan, atau sebagai manager lapangan. Anda harus berhadapan dengan orang-orang yang haus uang, dan setiap detiknya amat berpengaruh terhadap uang yang dimiliki perusahaan dan reputasi karier Anda.

9. Suster
Banyak petugas medis yang menikmati pekerjaannya karena dapat menolong orang yang kesusahan. Namun sebagai petugas medis secara umum, Anda harus selalu siap siaga menghadapi keadaan. Karena dokter bedah memiliki tingkat stres yang tinggi, sebagai suster Anda harus selalu bersikap tenang dan bisa menjadi tenaga bantuan kapan pun dibutuhkan. Suster harus selalu waspada dan menjaga pasien yang membutuhkan perawatan khusus, melakukan inspeksi dari ruang ke ruang, menenangkan pasien, mendampingi keluarga pasien, memperbaharui papan kondisi pasien, juga memenuhi berbagai permintaan para dokter, dan keluarga pasien.

10. Manajer hubungan masyarakat
Manajer hubungan masyarakat (Public Relations Manager) harus selalu siaga dan terus berpikir ke depan. Mereka harus selalu memiliki rencana untuk memperbaiki kemungkinan terburuk yang terjadi pada klien. Tugas-tugas mereka antara lain menjaga nama baik klien, menghentikan problem yang melalap reputasi perusahaannya, mengeluarkan pernyataan yang diperlukan, melansir rilis kepada media, menjembatani klien dengan media, dan menggelar acara untuk kliennya pada saat yang bersamaan.

Siap Mencapai Puncak Tertinggi Karier Anda?

Berencana untuk menggapai puncak tertinggi karier Anda? Persiapkan diri Anda dengan perlengkapan berikut untuk memastikan kursi di puncak tertinggi itu adalah milik Anda. Perlu dicatat, "bekal" yang dimaksud di sini merupakan kemampuan-kemampuan yang bisa dipelajari dan dipupuk, bukan talenta yang hanya dimiliki segelintir orang.

1. Kemampuan berbicara
Kemampuan untuk berbicara adalah hal yang penting. Entah itu untuk bicara di hadapan direksi, atau hanya tegur-sapa saat bertemu salah satu pejabat perusahaan di lift, kemampuan untuk berbicara dengan siapa pun, kapan pun, adalah hal penting. Kontak mata, perbendaharaan kata, dan kemampuan untuk merangkai bahasa sesuai pendengar Anda adalah hal krusial sebagai pembicara yang baik. Menjadi seorang pembicara yang baik akan memposisikan Anda sebagai orang yang dikenang. Berlatihlah untuk menjadi seorang pembicara dengan mengajak siapa pun yang Anda kenal untuk bicara, atau tonton acara debat, diskusi, atau pidato. Hasilnya akan sepadan. Anda akan lebih paham menempatkan diri dalam situasi-situasi tertentu, khususnya acara sosial, dan memiliki kemampuan untuk membangun koneksi lebih baik.

2. Kepercayaan diri untuk membuat keputusan
Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang pandai dalam membuat keputusam, dan selalu bisa diandalkan untuk membuat keputusan. Untuk menunjukkan kualitas seorang pemimpin, Anda tak boleh merasa bingung dan plin plan dalam menentukan keputusan. Tak boleh pula bimbang, karena Anda hanya akan berakhir dengan membuat kesalahan, dan hal tersebut lebih parah ketimbang mencoba tapi gagal. Banyak para profesional yang sudah tahu apa risiko jika mereka melakukan kesalahan dan sudah mempersiapkan perbaikannya. Cobalah untuk belajar mengevaluasi bahwa setiap keputusan yang berbeda memiliki pro dan kontranya. Lalu pilihlah keputusan yang akan membantu Anda mencapai tujuan akhir. Kuncinya adalah memastikan bahwa keputusan sudah dipikirkan masak-masak. Jangan selalu "bermain aman". Kadang Anda butuh mengambil risiko sesekali, jika memang hal tersebut ada alasannya. Dengan begini, Anda akan menjadi orang yang "terlihat". Ketika keputusan Anda itu benar, jangan kaget jika hal ini akan menempatkan Anda di posisi yang dikenal.

3. Akuntabilitas
Salah satu bagian terpenting untuk mencapai puncak tertinggi adalah dengan kemauan bertanggung jawab. Baik dalam mengatasi kesuksesan ataupun menghadapi kesalahan. Jika Anda ingin orang lain menghormati Anda, ketahuilah kesalahan Anda ketimbang menyalahkan orang lain atas kesalahan Anda. Setiap orang melakukan kesalahan, namun tes sebenarnya adalah bagaimana reaksi Anda atas hal itu. Kemampuan dan kemauan untuk mengakui bahwa Anda telah melakukan kesalahan juga adalah sebuah tanda kerendahan hati, dan tak heran jika Anda akan menuai rasa hormat dari bawahan Anda.

4. Tingkah laku positif
Jangan hanya berkutat pada masalah. Carilah solusi untuk menghadapi hari-hari yang kurang produktif. Usahakan untuk tetap optimis, dan fokuslah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Ketika Anda bisa membicarakan cara untuk keluar dari permasalahan, maka Anda akan mendorong orang lain merasa lebih nyaman menghadapi masalah.

5. Pembawaan diri
Bukan hanya masalah cara bicara, tapi juga cara Anda mempresentasikan diri. Cara Anda berdandan pun menunjukkan siapa diri Anda. Ketika Anda merasa nyaman dengan apa yang Anda kenakan, termasuk cara berdandan, Anda akan lebih percaya diri. Ketika Anda percaya diri, orang akan lebih mengingat Anda. Masih bingung bagaimana berpakaian yang tepat? Mulailah membuka-buka situs fashion atau majalah-majalah mode untuk referensi.

6. Manajemen waktu
Kemampuan untuk mengontrol segala sesuatu tanpa merasa kewalahan adalah suatu kemampuan yang diperlukan oleh seorang pemimpin. Cobalah untuk mencatat segala sesuatu dengan detail dalam buku harian. Tuliskan tenggat-tenggat waktu pekerjaan, dan perhitungkan pula waktu senggang untuk Anda bisa beristirahat. Dengan begini, pekerjaan Anda akan lebih berkualitas, dan menunjukkan betapa bertanggungjawabnya Anda.

7. Mendeteksi solusi
Kemampuan untuk bisa mencari solusi masalah adalah hal yang dibutuhkan dari seorang pemimpin. Ini merupakan kemampuan tak terlihat yang membedakan seorang dari yang lain. Kemampuan ini harus dilatih dan harus diberitahukan kepada orang.

Ketahuilah, ketika Anda sudah memiliki fokus, dan mau berusaha mencapainya tanpa harus melukai siapa pun, Anda bisa menggapainya. Bekal-bekal yang disebutkan di atas ini sebaiknya dimiliki secara keseluruhan, dan jangan hanya berfokus pada satu area saja. Semoga berhasil!

Agar 24 Jam Lebih Efektif

Kemampuan untuk membuat dan menjaga jadwal yang efisien dan efektif akan baik untuk produktivitas Anda, sekaligus akan menunjukkan bahwa Anda adalah tipe profesional yang bisa diandalkan, bertanggungjawab, dan bisa dipercaya. Hal-hal tersebut akan membawa Anda menjadi orang yang diperhitungkan dalam segala jalan karier Anda.

Saat membuat jadwal (scheduling), alat-alat pendukung tertentu, seperti PDA, komputer, ponsel pintar, atau sekadar buku agenda, tak terelakkan. Namun, tak akan ada gunanya pula jika Anda tak mengerti cara menggunakannya. Karenanya, sangat disarankan agar Anda mulai menggunakan alat-alat yang sebenarnya bisa membantu Anda menyusun jadwal tersebut. Terlepas dari alat-alat bantu tersebut, yang lebih penting adalah cara Anda menyusun jadwalnya, berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk menyusun jadwal efektif:


Siapkan dan jelaskan tujuan Anda

Pastikan apa target Anda. Misalnya, untuk menghadapi rapat, siapkan dan catat apa saja yang ingin Anda gali dari rapat itu, termasuk pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin Anda tanyakan di sana. Dengan melakukan hal ini sebelum rapat, maka Anda akan memiliki perkiraan waktu untuk menjadwalkan hal-hal lain setelah dan sebelum rapat. Saat Anda tiba di ruang rapat, sebelum memulainya, utarakan maksud dan tujuan Anda agar jelas arah jalan rapat tersebut dan tepat sasaran.

Selalu tepat waktu
Disadari atau tidak, namun kebiasaan jam "karet" sudah sangat melekat dengan kebanyakan masyarakat kita. Kebanyakan artinya bukan berarti seluruh masyarakat kita, dan selain itu sebenarnya masih bisa diubah jika Anda mau. Kebiasaan untuk tepat waktu sangat erat hubungannya dengan profesionalitas seseorang. Dalam hal ini, bukan berarti hanya datang tepat waktu saat berjanji untuk bertemu, tapi juga dalam hal tanggung jawab. Kemampuan untuk mengatur ketepatan waktu menunjukkan bahwa Anda mampu mengontrol jadwal Anda yang padat. Menunjukkan pula bahwa Anda menghormati waktu dan memperhatikan kepentingan dan keperluan orang lain, sehingga Anda mengharapkan sebaliknya dari yang bersangkutan. Jika Anda tahu bahwa jalanan Jakarta sudah tidak bisa lagi diperkirakan "jadwal" kemacetannya, ada baiknya Anda selalu berangkat lebih awal dari perkiraan.

Realistis
Waktu merupakan faktor utama dalam hal ini. Maka melakukan perkiraan tak realistis akan suatu jadwal, seperti menyisipkan rapat dengan divisi penjualan di tengah-tengah waktu Anda melakukan presentasi, amat tidak efektif. Anda harus bisa meluangkan waktu sejenak untuk memperkirakan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi. Jika jadwal terlalu padat, dan ada satu yang berlangsung lebih lama dari perkiraan, maka jadwal sisanya akan ikut mundur. Cobalah untuk mengatur jadwal secara realistis, bukan secara ideal. Buat estimasi waktu, lalu tambahkan waktu 10-20 persen waktu untuk perjalanan, atau rapat yang berlangsung lebih lama dari perkiraan, dan lainnya.

Konfirmasi ulang
Pertemuan atau jadwal yang melibatkan orang lain memang tidak terlalu bisa Anda kontrol. Siapa tahu orang yang Anda ajak bertemu tersebut tiba-tiba repot atau mendadak batal. Maka, daripada waktu Anda terbuang percuma karena datang ke tempat perjanjian tapi batal, akan lebih bermanfaat jika Anda mengirimkan konfirmasi terlebih dulu. Entah itu dengan mengirimkan e-mail atau dengan menelepon orang tersebut.

Tera ulang
Dalam bukunya, How to Organize (Just About) Everything, Peter Walsh menawarkan saran, "Tinjau ulang seberapa banyak jadwal yang sudah berhasil Anda laksanakan, khususnya yang berkaitan dengan janji. Jika jumlahnya lebih dari 50 persen, evaluasikan apakah agenda orang lain bisa mengganggu jadwal Anda." Ketika Anda terlalu sering bertemu dengan orang, Anda tak selalu bisa mengontrol keadaan. Anda juga tak bisa memperkirakan kapan bisa bekerja sendiri, dan tanpa gangguan dari orang lain. Entah itu di pagi hari atau di sore hari. Jadwal tersebut harus diketahui dengan pasti.

Ambil alih
Sebagai seorang individu, Anda memiliki "klien-klien" yang tak hanya di bidang bisnis. Anda juga harus mampu menyisihkan waktu untuk keluarga, pasangan, teman-teman, dan lainnya. Karenanya kadang waktu 24 jam terasa kurang. Tetapi kadang, ketika Anda sedang rapat dengan kolega atau atasan, obrolannya melebar ke hal-hal yang lain, waktu pun terbuang percuma. Ketika ini terjadi, cobalah dengan sopan minta undur diri, jelaskan alasan bahwa Anda sudah ada rencana lain. Potong obrolan yang tak terlalu penting untuk urusan pekerjaan, untuk sama-sama menggunakan waktu yang tersisa dengan kegiatan lain yang bermanfaat.

Menyusun jadwal yang efektif bisa membantu Anda untuk memanfaatkan waktu 24 jam dalam sehari lebih maksimal, dan lebih produktif. Ketika Anda menemukan ada hari-hari yang terasa lebih cepat dari biasanya, atau ada yang berjalan lebih lambat dari biasanya, maka sudah bisa dipastikan Anda membutuhkan penjadwalan yang lebih efektif.