Jumat, 01 Januari 2010

Optimistis di Masa Krisis

Tak ada kesulitan yang tak bisa dilewati. Itu prinsip hidup yang selamanya mesti dipegang. Percayalah, meski harus berjalan tertatih-tatih, persoalan Anda akan menemui titik terang jika melakukan beberapa hal di bawah ini:

Berpikir dengan hati
Perusahaan Anda terancam bangkrut dan Anda pun di ambang PHK. Seorang teman yang sudah lebih dulu di-PHK meminta Anda untuk meminjamkan uang untuk memulai bisnis. Apa yang Anda lakukan? Umumnya, jika menghitung keseimbangan neraca tabungan dan kebutuhan sehari-hari, maka di tengah ancaman PHK seperti itu, tentu Anda akan berkata tidak.

Namun, cobalah ubah sikap Anda dengan berkata "ya". Jika teman Anda memang punya rencana bisnis yang jelas dan feasible, maka mengapa Anda tidak coba meminjamkan sedikit uang kepadanya, atau menjadi partner bisnisnya? Sebab, bukan hal yang tidak mungkin, ketika kita mendahulukan kepentingan orang lain atau berbuat sesuatu demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain, kebaikan itu akan kembali pada kita berlipat-lipat jumlahnya. Jadi, meskipun sedang berada dalam kondisi yang sama-sama sulit, jangan ragu mengulurkan bantuan untuk orang lain. Berpikirlah dengan hati, jangan dengan kalkulator saja.

Memegang prinsip
Ada ujar-ujar, "Jika kita tidak punya prinsip, kita tidak punya apa-apa". Namun, di masa krisis, kita perlu memiliki pertimbangan lebih bijak. Katakanlah, Anda memiliki patokan ideal tentang pekerjaan yang Anda inginkan. Misalnya, perusahaan yang menawarkan fasilitas nomor satu, standar gaji tinggi, dan tawaran lainnya. Pada kondisi "normal", ketika tersedia banyak pilihan, Anda mungkin bisa lebih "jual mahal" menghadapi tawaran yang kurang memenuhi harapan ideal Anda.

Akan tetapi, di masa krisis, tak ada salahnya menurunkan standar. Tak apalah gaji sama atau bahkan sedikit lebih rendah dari pekerjaan terakhir Anda. Toh, bila keadaan kembali normal, Anda bisa berburu pekerjaan lain yang lebih baik. Tentu saja ada prinsip yang tidak bisa diganggu gugat. Misalnya, bila Anda tahu bahwa visi dan misi perusahaan tidak sejalan dengan hati nurani dan keyakinan, maka Anda tidak bisa mengorbankan prinsip dan harga diri hanya demi uang.

Tetap kreatif
Kreativitas sangat diperlukan, terlebih di masa sulit. Buka mata dan telinga. Lihatlah apa yang terjadi di sekitar Anda atau di luar sana. Cari tahu apa yang tengah digemari atau menjadi pembicaraan hangat di lingkup pergaulan. Mana tahu Anda bisa menemukan lahan bisnis baru. Manfaatkan semaksimal mungkin waktu luang Anda untuk kegiatan-kegiatan kreatif yang menyenangkan dan bermanfaat secara finansial. Think outside of the box. Kalau "kepepet" pasti kita bisa menemukan kekuatan dalam diri untuk bertahan.

Bergembira
Menjalani masa sulit bukan berarti Anda harus murung. Kerjakanlah hal-hal yang menjadi hobi Anda. Bahagiakan orang-orang di sekitar Anda, maka semangat dan keteguhan akan datang dengan sendirinya. Saat menganggur, Anda dapat mengeksplorasi hobi lama Anda yang tidak memakan biaya, misalnya menulis.

Banyak "korban krisis" di Amerika dan Eropa yang menemukan bahwa mereka ternyata lebih bahagia setelah tidak lagi memiliki pekerjaan karena mereka bisa mulai menulis, memasak, mengerjakan berbagai hal yang menjadi hobi mereka. Begitu banyaknya para "pengangguran bahagia" ini sampai-sampai ada kosakata baru dalam bahasa Inggris untuk mereka, yakni "funemployed". Meski menganggur, bukan berarti tidak bahagia.

Menjaga hubungan
Masa-masa yang sulit akan menjadi mudah jika kita menjalaninya bersama teman dan keluarga. Anda harus yakin bahwa Anda selalu punya teman-teman untuk mendukung dan menemani. Meskipun sedang susah, janganlah menarik diri. Rajin-rajinlah menyapa dan menawarkan bantuan tanpa pamrih kepada keluarga dan teman-teman karena merekalah yang selalu bisa diandalkan di penghujung hari.

Selalu bersyukur
Semua tips di atas tidak akan berguna jika kita tidak bersyukur. Apa pun yang Anda miliki atau tidak miliki sekarang ini patut Anda syukuri sebagai sesuatu yang telah Anda usahakan dengan berani, lebih penting lagi sebagai sesuatu yang diberikan Tuhan kepada kita. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk bersusah hati, kan? Maka mulailah bertindak!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda