Rabu, 30 Desember 2009

Tari Kecak

Tari Kecak atau Cak merupakan tarian yang berasal dari salah satu bagian Tari Sanghyang. Tari Kecak ini pertama kali dilakukan sekitar tahun 1930, tarian ini sangat unik karena tidak diiringi dengan musik Bali atau gamelan seperti halnya tarian yang lain, lagunya diambil dari ritual tarian Sanghyang kuno. Tari Kecak ditarikan oleh lebih dari 50 orang bahkan sampai ratusan maupun ribuan dan kebanyakan penarinya adalah laki-laki. Kata Kecak berasal dari kata “cak” yang diucapkan secara beramai-ramai. Pakaian para penari Kecak hanyalah sehelai kain yang dicawatkan, dan bagian badan atas tidak memakai apa-apa. Mereka membuat lingkaran beberapa saf dan di tengah-tengah mereka terdapat lampu penerang. Semula mereka hanyalah menggerak-gerakkan badan mereka ke kiri dan ke kanan secara ritmis sambil mengucapkan kata-kata “cak-cak-cak-cak” dan seterusnya dengan irama yang agak lambat, lama kelamaan iramanya menjadi cepat, dan dengan disertai angkatan tangan yang digetar-getarkan. Dalam suasana yang demikian ini, dibarengi pula suara-suara desis seperti suara kera atau raksasa. Dalam saat-saat tertentu penari-penari Kecak yang setengah lingkaran merebahkan diri ke belakang secara serentak dan dilakukan bergantian. Selain para penari Kecak itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana, seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, Sugriwa, Laksmana, Megananda, Jatayu, Kumbakarna.

Asal mula Tari Kecak tidak diketahui secara pasti darimana tarian Kecak berasal dan darimana pertama kali berkembang, namun ada suatu macam kesepakatan pada masyarakat Bali, Kecak pertama kali berkembang menjadi seni pertunjukan di Bona dan Gianyar. Pada tahun 1930an artis dari desa Bona dan Gianyar mencoba untuk mengembangkan tarian Kecak yang tang awalnya hanya untuk mengiringi tarian Sanghyang, dengan mengambil cerita Ramayana yang didramatarikan sebagai pengganti Tari Sanghyang sehingga tarian ini akhirnya bisa dipertontonkan di depan umun sebagai senipertunjukan.

Hanya sekedar pengetahuan, Tari Sanghyang merupakan tari kedewian di Bali yang biasanya dipakai sebagai sarana pengusir penyakit yang menjalar (epidemi). Apabila di Bali terjadi wabah penyakit atau epidemi, mulailah di mana-mana diselenggarakan Tari Sanghyang. Tari Sanghayang adalah tarian trance, sebab pada waktu penari itu kemasukan dewi, ia tak sadarkan diri. Tari ini selain dipakai sebagai penolak wabah penyakit juga dipakai sebagai sarana pelindung masyarakat Bali terhadap ancaman kekuatan-kekuatan jahat yang ditimbulkan oleh magi hitam.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda