Jenis teh dalam Upacara Teh Korea
Pertama kali upacara teh dipraktikkan, daun teh yang digunakan adalah teh hitam, sementara teh pu-erh yang disimpan lama, sangat terkenal di Tiongkok. Teh yang berusia lama sangat digemari di Korea, terutama teh Tiongkok, yang dikonsumsi para penghuni istana. Meskipun begitu, teh jarang disimpan lama. Orang Korea lebih menikmati teh segar yang baru dipetik. Pengimporan teh hijau untuk kegiatan religius Buddhisme turut memberi warna ragam teh dan tatacara teh ke Korea.
Jenis teh hijau sangat digemari seperti jenis jakseol dan jugro, lalu jenis lain seperti byeoksoryeong, cheonhachun, wujeon, dan okcheon. Selain itu ada pula minuman teh dari bahan lain seperti teh krisan, teh daun kesemek, teh gandum dan sebagainya yang dinikmati sepanjang tahun.
Rasa teh Korea terbagi atas rasa-rasa berbeda: pahit, manis, asin, asam, dan tajam. Wilayah Jeju terkenal akan tehnya yang asin dikarenakan pengaruh angin laut, sementara dari wilayah daratan semenanjung dipengaruhi faktor iklim, cara mengolah daun teh serta rasa air yang digunakan.
Jenis teh hijau sangat digemari seperti jenis jakseol dan jugro, lalu jenis lain seperti byeoksoryeong, cheonhachun, wujeon, dan okcheon. Selain itu ada pula minuman teh dari bahan lain seperti teh krisan, teh daun kesemek, teh gandum dan sebagainya yang dinikmati sepanjang tahun.
Rasa teh Korea terbagi atas rasa-rasa berbeda: pahit, manis, asin, asam, dan tajam. Wilayah Jeju terkenal akan tehnya yang asin dikarenakan pengaruh angin laut, sementara dari wilayah daratan semenanjung dipengaruhi faktor iklim, cara mengolah daun teh serta rasa air yang digunakan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda